Di tengah sulitnya keadaan ini, aku rasa aku hampir menyerah, aku bilang aku akan pergi saja..
Tapi, semua berbeda karena cinta.
Terkadang, aku benci diriku yang mudah mencintai.
Jujur saja, awalnya aku hanya menyukai pekerjaanku. Namun pada akhirnya, waktu membuatku mencintainya, bukan hanya menyukainya..
sumber gambar http://dbenga.blogspot.com/2012/01/kata-sahabat.html |
Tadinya, semua terasa baik-baik saja, sampai pada akhirnya deris,teman sekelasku yang berkerja bersamaku-sahabat baikku yang ku anggap sebagai saudara sendiri,yang tidur di mess sekamar denganku resign.
Aku terpukul, aku sedih, rasanya aku tak ada semangat lagi untuk menatap komputer di depanku dan juga semua hal yang menjadi bagian dari pekerjaanku..
Namun, bos ku berkata sesuatu, yang ku anggap ada makna terselubung dalam perkataannya, yang mampu memberiku semangat, dan energi baru.
Aku kembali semangat.. Tapi, setelah semangatku kembali menyala, aku sedih lagi. Teh wiwin, teman sekamarku kembali resign. Aku kembali menangis.
Aku pernah berkata pada diriku sendiri, aku tak pernah boleh menangis dan menunjukkan kelemahanku di tempat kerja, namun air mataku terus mengalir dan tak mau berhenti meski ku paksa untuk berhenti.
Mungkin, semua heran dan bertanya-tanya, mengapa aku menangis? Salah satu hal yang selalu berhasil membuatku terluka dan menangis ialah kehilangan teman.
Meski aku tau, teman-temanku resign dan tak bekerja lagi denganku bukanlah akhir dari sebuah persahabatan. Namun, di tempat kerja, aku bisa kuat dan bertahan salah satu faktornya adalah adanya sahabat-sahabat yang baik dan istimewa.
Aku sedih, saat melihat kamar tempat tidurku, deris dan teh wiwin sangat rapi dan juga bersih. Biasanya, ku lihat kamar sedikit berantakan, ada selimut berwarna merah, ada berbagai macam obat karena teh wiwin sakit dan sedang dalam masa penyembuhan, ada makanan ringan, juga berbagai peralatan make up. Siang itu, aku hanya melihat kamar yang rapi, ku buka lemari, biasanya, banyak baju di sana, tertata rapi, baju deris, teh wiwin, dan aku, namun saat itu, aku hanya melihat baju-bajuku, yang terlihat kesepian, tapi ada satu foto teh wiwin dan a fredy (pacarnya) yang mungkin sengaja teh wiwin tinggalkan supaya aku bisa menatap fotonya saat sedang merindukan dia. Air mataku yang berhenti akhirnya mengalir lagi, keadaan kamar seperti itu sungguh tak biasa..
Seniorku, a agus bilang setiap orang memiliki jalan masing-masing, tak perlu menangisi perpisahan, karena jika ada pertemuan, pastilah akan ada perpisahan.
Aku tau itu, sangat mengetahuinya...
Setelah hari itu aku bersedih ria, tiba saatnya rapat.. Kinerjaku di bulan oktober cukup tidak baik, membuatku harus menerima hukuman. Dan akhirnya, aku memilih hukumanku ialah tak tinggal lagi di mess, namun harus pulang pergi ke kantor.
Aku sedikit sedih, karena aku sudah terbiasa tidur di mess, membangunkan senior-seniorku saat subuh untuk pergi ke mesjid, biasanya aku menggedor pintu kamar senior"ku, hihi, selain itu, aku juga suka melihat langit di loteng mess, saat tengah malam, setelah selesai bekerja aku selalu ke atas, dan melihat langit, aku melihat bulan dan bintang yang sangat indah, meski terkadang bintang dan bulan tak muncul, pokoknya banyak yang terjadi dan ku lakukan selama di mess.. Namun aku rasa, tidak tidur di mess mungkin saat itu adalah pilihan terbaik, dimana aku menyadari kinerjaku tidak baik saat itu, selain itu aku juga tak ingin menangis lagi, hanya karena lemari yang kosong karena ditinggal pergi. Dan aku bisa dengan bebas tinggal dengan bapakke, mamake dan adikke, tak hanya malam minggu dan hari minggu saja aku bertemu mereka. Aku syukuri keadaan ini, dimana aku harus pulang pergi ke kantor. Meski terkadang khawatir kesiangan..
Samangatku terlihat kendor, aku bertanya pada diriku sendiri, apa mau mengikuti jejak deris dan teh wiwin untuk pergi dari tempat kerja ini??
Aku tak bisa menjawabnya.. Hari-hari tetap ku lalui sebagai marketing online, mungkin tepat juga dibilang tukang obat, seperti kata guru cecep..
Aku punya guru baru di kantor, namanya asep nuryamin, aku memanggilnya a baso, a guru baso, atau aketu baso (memanggilnya dengan sebutan baso bukan karena dia pecinta bakso, namun karena namanya nuryamin, dan yang biasa diyamin adalah baso, aku sebenarnya hanya mengikuti bosku saja, yang kadang memanggil a asep dengan sebutan baso).
Dia membantuku, memberi bimbingan padaku agar kinerjaku bisa lebih baik. Dia sangat tulus membantuku, dia bukan orang yang serius bahkan bisa dibilang caweur (kalian bertanya arti kata caweur? aku pun tak tau, dan tak bisa menjelaskannya... hihi) Tapi, justru itulah yang membuatku nyaman dibimbing olehnya..
Dia begitu peduli padaku. Sepertinya, dia menyadari semangatku bekerja tidak menggebu, bahkan terkesan tak ada semangat..
Dia bertanya "Hayang salamet embung?? Masih semangat teu gawena??" Dalam bahasa Indonesia, artinya "ingin selamat tidak? masih semangat gak kerjanya?"
Sebagian dari diriku ingin berkata "aku tak semangat, bagaimana kalau aku menyerah saja dan pergi dari tempat ini? menuju kebebasan"
Namun, mengingat semangat dan keseriusan serta kebaikan hati a baso membimbingku, semua mampu membuat hati kecilku berkata dan akhirnya ku keluarkan lewat mulutku, "emm, abi semangat, tapi abi sieun nyusahkeun a baso." A baso malah tertawa dan bilang "henteu, kalem we."
Pertanyaannya tentang semangat kerja membuatku termotivasi untuk kembali bersemangat. Akhirnya aku bilang pada diriku sendiri, aku akan berjuang dan takkan menyerah.. Bukan yanti namanya kalau menyerah di tengah jalan."
Kini, suasana kerja yang ku dapat sangat menyenangkan, membuatku setiap hari tertawa. Kadang pusing juga sih, ya yang namanya kerjaan pasti kadang memberikan beban pikiran, namun suasana menyenangkan itu bisa menghapus penat dan lelahku serta kepusinganku saat ada beban kerjaan..
Namun, aku bersyukur, aku masih memikirkan beban kerja, itu artinya aku masih bekerja.
Aku berterima kasih pada semua rekan kerjaku, kebanyakan dari mereka adalah seniorku..
Di blog ini, ku sampaikan pada mereka "teteh-teteh... aa aa... makasih banyak, telah menjadi rekan kerjaku yang begitu baik, yang memberiku semangat saat ku hampir menyerah, yang memberiku kekuatan saat ku merasa sendirian. Aku takkan menyerah, aku akan terus bertahan, salah satunya demi support dari kalian untukku.. Aku akan berjuang dan berusaha... Aku harap, aku tak mengecewakan banyak orang.
Aku tau, masa-masa sulit pastilah ada, tapi setelah itu akan ada masa-masa membahagiakan.
Dan dalam perjalanan menuju masa bahagia itu, aku temukan sesuatu yang indah, yaitu kehadiran rekan-rekan kerja yang begitu baik dan menyenangkan.
Aku bersyukur, aku memiliki teman kerja seperti kalian, Alhamdulillah.."
Semangat semangat semangat.....!!!!!
Never give up.. :D
Ini
hanya tulisan hatiku.. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kalian para
pembaca, meski aku rasa tulisan ini sedikit acak-acakan.. hihi..
Aku hanya ingin berbagi cerita.. :)