Beruntungnya Aku Memiliki Ayah Terbaik Di Dunia
Semua cerita tentangnya selalu berhasil membuatku tersenyum dan menangis. Ayah benar-benar lelaki yang paling kucintai di dunia ini.
Saat aku kecil, aku selalu digendong ayah. Tidak peduli berat ataupun ringannya tubuhku, ayah tetap menganggap aku ini ringan.
Ayah selalu membawaku ke tempat yang penuh dengan pembelajaran, juga permainan.
Setiap hari minggu aku selalu menunggu-nunggu ayah
pulang kerja. Dulu, hari minggu pun ayah kerja. Makanya, sebelum bisa
jalan-jalan denganku, ayah kerja dulu. Aku masih ingat, aku dibonceng
oleh ayah memakai sepeda kesayangannya... ^^
Aku senang sekali.. aku menyukai sepeda karena ayahku juga menyukai sepeda.
Ayah yang mengajariku untuk berbuat baik pada orang lain. Ucapan ayah selalu lembut, membuatku malu jika berkata kasar. Ayah selalu berprasangka baik pada orang lain, membuatku melakukan hal yang sama. Ayah selalu menolong temannya yang sedang kesusahan, membuatku sering menolong orang lain.
Aku beranjak dewasa, aku semakin menyadari ayahku adalah ayah yang terbaik. Aku mencintainya.... Terkadang aku tak mengerti, mengapa ayah bisa sebaik itu.
Saat aku menangis, ayah akan menghiburku, membantuku agar berhenti menangis dan kembali tersenyum.
Saat aku tak tau arah jalan pulang, ayah menjemputku. Meski aku yakin ayah merasa lelah, namun ayah tetap menjemputku, mencari keberadaanku. (bodohnya diriku, bahkan sampai tidak tau nama jalan, untung ada ayah)
Aku selalu diantar ayah, berangkat ke sekolah, kumpul bareng sahabat-sahabat, wawancara kerja, bahkan sekarang ketika aku sudah kerja pun ayah masih mengantar jemputku. Meski aku tak ingin lagi diantar atau dijemput, karena aku tak ingin menyusahkannya lagi, ayah tetap saja mengantar dan menjemputku. Ayah selalu bilang kalau ayah tidak lelah, namun aku tau, sebenarnya ayah lelah. Tapi ayah tetap tersenyum dan berkata ayah tak lelah.
Aku sangat bergantung pada ayah.
Saat usiaku belum 17 tahun, aku selalu bilang, aku adalah anak yang mandiri dan pemberani. Namun, sebenarnya tidak. Saat itu, aku pulang dari rumah wali kelas kesorean, hingga sampai rumah jam 7 malam. Aku bilang aku tidak takut, namun sebenarnya aku sangat takut, aku ingin ditemani ayah. Tapi, saat itu hujan. Meski ayah ingin menjemputku, aku tak ingin. Aku tak ingin ayah sakit karena kehujanan, aku tak ingin ayah sakit karena aku. Aku suka hujan, jadi tidak apa-apa kalaupun aku kehujanan. Tapi aku benar-benar ketakutan di angkot dan di jalan. Aku terus berdo'a dan berharap aku baik-baik saja.
Saat ayah sakit, ayah tak pernah memperlihatkannya, ayah selalu memperlihatkan senyum dan tubuhnya yang tampak sehat. Padahal aku tau, sebenarnya ayah sedang sakit. Ayah tak pernah ingin membuatku khawatir. Berbeda denganku, saat sakit, aku sulit sekali untuk berpura-pura sehat, ayah selalu tau saat aku sedang sakit. Itu menyebabkan aku selalu menyusahkan ayah.
Ayah selalu berkorban untukku. Ayah tak pernah membentakku. Ayah selalu memperlakukanku dengan lembut. Hal itulah yang membuatku enggan berbuat jahat. Karena aku tak pernah ingin mengecewakan ayahku.
Apa yang aku mau, ayah selalu berusaha mengabulkannya.
Namun, keinginanku untuk kuliah di UGM tak dikabulkan oleh ayah. Aku bertanya, bolehkah aku kuliah di UGM ? Aku ikut SNMPTN, itu beasiswa, jadi ayah tak perlu khawatir dengan biayanya...
Tapi, ayah tak menjawab, namun aku mengerti, ayah tak setuju aku kuliah di UGM, karena terlalu jauh... Meskipun gratis biaya kuliah, ayah khawatir aku sendirian di sana, ayah khawatir aku kelaparan di sana.
Aku tau, ayah tak ingin membuatku sedih, namun ayah tetap tak bisa mengijinkanku untuk kuliah, jadinya, ayah tak bisa menjawab pertanyaanku. Meski aku sangat ingin kuliah di UGM, aku hilangkan dulu keinginan itu, karena aku takkan pergi meninggalkan ayah jika ayah tak mengijinkan, dan juga ternyata aku tak ingin jauh dari ayah, aku tak mampu jauh dari ayah, bagaimana jadinya aku tanpa ayah..?
Banyak sekali hal tentang ayah yang istimewa.. Aku bahagia memiliki ayah yang sangat baik..
Aku menganggap ayahku sebagai ayah terbaik di dunia. Aku takkan pernah ingin mengecewakan ayah...
Selamanya, aku mencintai ayah..
Seperti halnya Eun Chae Ryung di drama it's okay daddy's daughter, aku pun ingin mencintai dan dicintai oleh orang sebaik ayah...
ceritanya seru. saya juga punya ayah yang sangat baik. dan saya sangat menyayangi beliau. :)
BalasHapusayah ku juga begitu, kalau aku sakit meski hanya flu ringan beliau selalu menyruhku cepat-cepat ke rumah sakit. sedangkan ketika beliau sakit, beliau selalu menunda-nunda dengan alasan "papa kan harus kerja", beliau seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. beliau tak pernah pelit terhadap aku dan kakak-kaka ku, tapi beliau selalu pelit terhadap dirinya sendiri. kami sering minta baju baru atau barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting, tapi beliau pasti membelikan. sedangkan beliau selalu memakai baju-baju lama dan barang-barang lama. beliau selalu berkorban demi kami, aku sayang pada ayahku ;)
BalasHapusya..
BalasHapusayah memang sosok yg luar biasa..
membuat kita hrs slalu bersyukur krna memiliki ayah terbaik di dunia.. :D
makasih udh berkunjung ya... ^^
salam utk ayahmu, marshmallow..
Aku juga punya ayah yang baiiiiiikkkk banget....
BalasHapusKita beruntung punya ayah yang baik :)
papa saranghae <3